Menteri Koperasi dan UKM Ajak IKA UNDIP Tingkatkan Rasio Kewirausahaan Indonesia

Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan sambutan dalam acara Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP). Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara IKA UNDIP dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

Menteri Koperasi dan UKM mendorong adanya kemitraan antara usaha besar dan UMKM. Hal ini perlu dilakukan agar UMKM Indonesia naik kelas dan mendunia. Turut mendampingi, Ketua Umum DPP IKA UNDIP Abdul Kadir Karding, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Riza Damanik.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, ikatan alumni perguruan tinggi punya peran penting agar Indonesia segera masuk dalam kategori negara maju dengan masyarakat yang sejahtera.

Dalam hal ini, dia menawarkan kerja sama dengan IKA UNDIP untuk membangun inkubator bisnis di lingkungan kampus guna menyiapkan anak muda atau mahasiswa untuk menjadi wirausaha.

"Untuk menyongsong 2045 kita diprediksi menjadi empat kekuatan ekonomi dunia. Selain infrastruktur, kita juga perlu peningkatan wirausaha. Itu pendekatannya inkubator dengan memanfaatkan jejaring alumni yang bekerja di swasta dan pemerintah untuk memupuk entrepreneur. Kita harus siapkan mereka menjadi bagian job creation," ucapnya dalam Rapat Kerja Nasional Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP) di Jakarta, Sabtu malam (25/2).

Lebih lanjut, Menteri Teten mengatakan bahwa ikatan alumni punya peran penting untuk menjadi bagian ekosistem Indonesia yang modern.

Pihaknya kini tengah menyiapkan rasio wirausaha Indonesia untuk naik. Karena untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu rasio kewirausahaan yang kuat minimal 4 persen.

"Kita baru 3,7 persen. Negara maju sekitar 7 sampai 12 persen. Singapura 8,6 persen entrepreneur. Thailand dan Malaysia di atas juga. Ini harus disiapkan," kata Menteri Teten.

Teten menegaskan peran perguruan tinggi untuk evolusi UMKM menjadi wirausaha maju sangat luar biasa. Dia mencontohkan, Universitas Nottingham dan Universitas Melbourne telah berhasil menjadi perguruan tinggi yang mengembangkan kewirausahaan.

Berkaca dari hal itu, dia mendorong perguruan tinggi untuk mengubah pola pikirnya agar wirausaha di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.

"Jadi setiap tahun ada 3,5 juta lulusan SMA sampai universitas dan 1,7 persen di antaranya adalah sarjana yang mau masuk kerja. Kalau kampus masih siapkan mahasiswanya untuk jadi pegawai swasta atau pemerintah, kita punya masalah yakni angka pengangguran yang tinggi," tuturnya.