Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) untuk mengajak pelaku UMKM melantai di pasar modal

Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) untuk mengajak pelaku UMKM melantai di pasar modal. Bursa menyediakan papan perdagangan bagi pelaku UMKM yaitu papan akselerasi.

Menteri Kemenkop dan UKM, Teten Masduki, menyebut semakin banyak UMKM go public untuk memanfaatkan pembiayaan di luar pembiayaan perbankan.

Dalam meningkatkan pelaku UMKM, Teten mengatakan kementeriannya perlu memperkuat struktur ekonomi agar banyak UMKM kecil naik kelas.

Teten menyebut banyak UMKM yang memiliki potensi untuk IPO contohnya 3,5 juta warung makan, namun karena berdiri sendiri akan sulit untuk menghitung valuasi bisnis.

"Pedagang-pedagang di pasar ini besar ada 14 juta, kita enggak pernah tahu value-nya kalau mandiri-mandiri valuasi bisnis maksudnya. Kalau ini diagregasi sebenarnya mestinya lebih banyak yang bisa public," tutur Teten.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyebut ada beberapa UMKM yang sedang berada di pipeline IPO. BEI sedang memproses antrean UMKM.

"Kita harapkan nanti lebih cepat dengan MoU. Kementerian lebih tahu kami ketok satu-satu inkubasi. Target 100 ini menurut saya achievable, karena kita bersama-sama punya list-nya," imbuh Iman.

Iman menuturkan salah satu tantangan terbesar UMKM yakni pendanaan. Pelaku UMKM selama ini mengenal bentuk pinjaman hanya berupa perbankan.

"Padahal ada skema alternatif pendanaan seperti dalam bentuk pendanaan ekuitas atau modal," ujarnya.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang pendampingan dan pengembangan UKM melalui pasar modal.